Sabtu, 21 Maret 2015

Angel Smile (Jeon Jung Kook Fanfiction)

Tittle: Angel Smile
Genre: Schoolife, Friendship, romance
Cast:
Jeon Jungkook
Kim Taehyung
Min Yoon Ji



Annyeong Haseo ^^

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


Jungkook menarik kursi tempat duduknya yang sudah satu semester ini ia huni. Dengan wajah yang semangat seperti biasanya ia menyangkutkan tasnya pada sisi kanan meja. Dan tak menunggu pun, dua temannya menghampirinya, Taehyung dan Jimin.
“Sudah datang. Kajja.. Kekantin.” Ajak Jungkook merangkul bahu kedua temannya itu.
“Bukankah kami yang seharusnya menanyakan itu? Kau ini aneh.” Jimin menggeleng dan terus melanjutkan langkahnya bersama dengan Jungkook dan Taehyung.
Setibanya dikantin mereka memesan makanan ringan dan minuman dingin. Dan seperti biasanya mereka duduk dibangku yang berada disudut kantin untuk menceritakan apapun yang mereka lihat dari sudut sana.
“Apa kalian melihat Seok Jin hyung? Bagaimanapun dia leader digenk kita. Dan malam ini kan kita berjanji akan manggung lagi di Cafe.” Tanya Jimin sambil memakan kue beras kering yang ada dihadapannya.
“Molla, aku belum menghubunginya. Dan kata Jungkook dia sedang ada urusan dengan... Ya.. Yoo Dae Na noona..” sahut Taehyung.
“Ne. Dia bilang, dia dengan Dae Na noona akan mengadakan penelitian bersama dikampusnya dan harus keluar kota untuk mencari hasil penelitian itu.” Jelas Jungkook. Ia menyeruput lemontea yang dipesannya.
“Apa mereka hanya berdua? Wahh, Seok Jin hyung benar-benar orang yang beruntung bisa bersama dengan orang yang disukainya kemanapun.” Gumam Jimin.
“Ne....” Jungkook terdengar memalas. Ia menatap lesu keorang-orang yang lewat disekitar mereka. Namun, mendadak pandangan menjadi tertuju pada seseorang yang membuatnya benar-benar tak berkutik. Memandang seseorang yang tersenyum dimeja yang berada disudut sana berjauhan dari tempat ia duduk sekarang.
“Kookie-ah...” panggil Taehyung, tapi tidak ada sahutan dari Jungkook yang masih minum dan menatap orang itu.
Taehyung pun berbisik pada Jimin. Dan Jimin pun mengangguk mengerti.
“YA! JEON JUNGKOOK!!!” Teriak dua orang itu. Yang membuat Jungkook menoleh juga membuat kebisingan dikantin hingga semua penghuni kantin menoleh kearah mereka bertiga.
“Ya! Mwoya! Kenapa kalian meneriaki namaku??!” Jungkook memelankan suara serta menutup wajahnya karena malu yang entah kenapa.
“Kau ini. Aku memanggilmu tidak kau acuhkan.” Taehyung memukul pelan kepala Jungkook. Bukannya membalas Jungkook kembali menoleh kearah pandangannya tadi. Tidak ada orang itu lagi. Gadis itu menghilang. Kemana dia?
“YA! Kalian harus bertanggung jawab telah membuatku menoleh kearah kalian!!” Dengan kesal Jungkook segera berdiri meninggalkan dua temannya itu dan mendekati tempat seorang gadis yang membuatnya tak teralih tadi.

JEON JUNGKOOK POV

Aku sedikit berlari kearah bangku kantin yang berada disudut sana menanyakan orang yang duduk disana tadi. Gadis-gadis yang duduk disana pun menatap heran kearahku, yang salah satu diantara mereka adalah teman sekelasku. Tapi.. Aish, ayolah aku tidak ingin berurusan dengan Park Myung Eun lagi sekarang. Aku ingin bertemu gadis itu! Senyum malaikat!!!
“Jeon Jungkook?!” Tanya Myung Eun. Aku menghela napas.
“Apa kau melihat gadis yang baru saja duduk disini?” Aku menunjuk tempat duduk kosong paling sudut dan berhadapan tepat dengan Myung Eun.
“Min Yoon Ji?”
“Min Yoon Ji?” Nama yang bagus. Aku memutar bola mataku dan kembali menatap Myung Eun. “Ya, kemana dia?”
“Dia keperpustakaan Jungkook-ssi.” Sahut teman Myung Eun yang duduk disampingnya.
“Gomawo.” Ucapku dan segera berlari keluar kantin menuju perpustakaan. Entah kenapa denganku. Aku bisa-bisanya berlari untuk dapat berhadapan dengan gadis itu! Angel Smile!!
Aku mencari sosok gadi berambut ikal sebahu berwarna coklat madu dengan pemilik senyum dan mata yang indah bagiku tadi. Pandangan pertama yang membuat aku mengaguminya dengan alasan senyum yang seperti malaikat.
Sudah kujelajahi hampir seluruh rak buku perpustakaan tapi belum juga kutemukan gadis itu. Aku bahkan terlihat orang yang kemasukan arwah untuk mencari gadis itu karena sedari tadi orang-orang melihat kearahku yang bingung sendiri. Ya, ini karena gelarku sebagai gitaris band yang didirikan oleh Seok Jin hyung dan sudah terkenal disekolah ini.
SWING!!!
Aku menemukan gadis itu! Min Yoon Ji.. Ia sedang duduk diruang baca perpustakaan dan sibuk sendiri dengan tumpukan buku yang ada dihadapannya. Ia menulis sesuatu dibuku tulis yang mungkin itu adalah bukunya.
Dengan senyum yang sudah kutata setampan mungkin, aku melangkahkan kakiku dengan bahagia kearah tempat itu dengan perlahan. Namun.
Drrrttt...
Ponselku berbunyi yang membuatku harus teralihkan lagi. Aku spontan mengangkat ponselku yang berada disaku celana seragam sekolahku. Dan yang memanggil adalah Taehyung. Aih, apa salahnya ia menyusulku saja. Mengganggu saja!
“WAE??” sahutku dengan nada suara yang cukup tinggi karena kesal.
“Eodiga?”
“Perpustakaan. Wae?”
“Ania. Kau mendadak menghilang saja. Cepatlah kembali.”
“Ne.”
Aku segera menutup sambungan telepon dengan Taehyung dan menyimpan ponselku kembali. Dengan segera pun aku kembali menoleh kearah gadis itu lagi. YA!!! KIM TAEHYUNG! Kau harus bertanggung jawab untuk ini! Aku kehilangan gadis itu lagi untuk kedua kalinya!!!

AUTHOR POV

Jungkook tidak menemukan gadis itu disana lagi. Ia menghela napasnya dan dengan terpaksa harus berbalik untuk kembali kekelasnya. Hatinya tersuguh bermacam rasa sekarang. Kesal, bahagia, kecewa. Kesal karena teman-temannya, bahagia menemukan orang yang membuatnya mengaguminya dan kecewa ia tidak bisa bertemu gadis itu lagi. Semoga saja tidak susah untuk mencarinya disekolah yang luas itu.
“Ya, waeyo? Kau begitu lesu.” Tanya Taehyung santai saat Jungkook baru memasuki kelas.
Jungkook mengepalkan tangan kanannya dan menarik kerah baju Taehyung dengan tangan kirinyi serta melayangkan sebuah pukulan diwajah Taehyung. Membuat semua orang yang ada dikelas terkejut, tidak menyangka anggota satu band itu berkelahi.
“Ya! Jeon Jungkook! Apa yang kau lakukan huh?!” Taehyung bertambah kesal karena setelah memukulnya Jungkook kembali ketempat duduknya dan bersikap dingin.
“Geumanhae Taehyung-ah..” Jimin menahan Taehyung yang ingin memukul Jungkook dan membawa lelaki itu menjauh dari kelas.

******

Sepulang sekolah Jungkook masih mendiami dua temannya itu, ditambah Taehyung yang tidak ingin menyapa Jungkook duluan karena lelaki itu tiba-tiba saja memukulnya tanpa alasan dan telah membuat malu dirinya dihadapan orang-orang yang mengenalnya di Band nya.
Sebelum benar-benar keluar dari gedung sekolah. Jungkook menyuruh dua temannya itu untuk bertemu dilapangan sekolah melalui via sms. Jimin mengiyakan sedangkan Taehyung masih saja kesal dengan Jungkook.
Dan akhirnya pun ketiganya bertemu dilapangan sekolah.
“Mianhae Taehyung-ah..”
“Mianhae?” tanya Taehyung dengan nada meremehkan. Ia mengusap sudut bibirnya yang masih terasa sakit bahkan kini sudah diberi plaster karena mengeluarkan sedikit darah akibat serangan mendadak dari Jungkook.
“Kau boleh membalaskannya padaku sepuas hatimu, dan setelah kau puas aku mohon agar kau dan Jimin mendengarkanku.” Jungkook mengucapkannya dengan wajah yang tertunduk, ia tak berani menatap Taehyung ataupun Jimin entah apa yang terjadi pada dirinya sekarang. Dan benar saja, Taehyung melayangkan sebuah pukulan kewajah Jungkook membuat Jungkook jatuh tersungkur ketanah.
“Sekarang berceritalah. Kau benar-benar terlihat seperti mayat hidup. Begitu lemah! Begitu payah!” Taehyung berkata sambil membantu Jungkook berdiri begitu juga Jimin menuntun Jungkook berjalan dengan menyelipkan tangan Jungkook kebelakang lehernya.
“Ya, Aku lemah! Aku payah karena orang itu! Karena gadis itu!”
“Mwoya?! Kau menyukai seorang gadis? Karena gadis itu kau seperti ini? Menyerang temanmu sendiri tanpa alasan dan melemah dan payah tak berdaya seperti ini?” Taehyung masih kesal ia menjauh dari Jungkook membiarkan Jimin menuntun Jungkook yang merangkulnya.
“Kau membuatku tak bisa bertemu dengannya hari ini.” Sahut Jungkook.
“Lantas, apa karena dia kita harus bertengkar seperti ini? Kau tidak ingat Kookie? Bagaimana kita bersama selama ini. Dan karena seseorang kita menjadi egois. Kau tahu, membangun kekompakan dan kebersamaan bukanlah hal yang mudah!” Jimin kali ini berbicara. Ia melepas Jungkook dan membiarkan lelaki itu duduk ditanah. Jimin dan Taehyung pun ikut duduk ditanah.
“Ingat Jungkook. Kau tidak boleh seperti ini. Jika gadis itu masih disekitar sekolah ini, kau tidak perlu susah-susah untuk mendapatkannya ataupun membuat grup kita hancur.” Ucap Taehyung.
“Lalu bagaimana? Aku benar-benar... Argh, karena gadis itu aku tiba-tiba berubah seperti ini. Aku memukulmu, aku tidak mengingat bagaimana kita bersama. Hatiku merasakan sesuatu yang berbeda ketika menatap matanya dan melihat senyum malaikatnya.” Jungkook mengacak rambutnya kesal.
“Tak bisakah kau bercerita pada kami siapa dia?” tanya Jimin, Jungkook memeluk lututnya.
“Dia gadis yang memiliki mata yang indah dan senyum yang membuatku kagum. Dia... Min Yoon Ji.”
Taehyung membulatkan matanya terkejut. Ia menoleh kearah Jungkook untuk memastikan itu benar.
“Siapa?”
“Min Yoon Ji.” Jelas Jungkook.

KIM TAEHYUNG POV

“Min Yoon Ji.” Jelasnya. Aku benar-benar terkejut. Bagaimana mungkin ia menyukai gadis itu? Dia adalah adik Min Yoon Gi dari sekolah Hanyoung. Bagaimana mungkin Min Yoon Ji juga ada disekolah ini tadi? Pasti ini sebuah penyamaran yang disuruh oleh kakaknya itu untuk mendapatkan Park Myung Eun. Dan.. Min Yoon Ji adalah....
“Ya, Taehyung-ah. Apa kau mengenalnya?” pertanyaan Jungkook sukses membuat lamunanku buyar begitu saja.
“Ani.. Ania.. Wae?”
“Apa kalian bisa membantuku untuk dekat dengannya? Dan kau bilang jika dia satu sekolah dengan kita, kau bisa membantuku Taehyung-ah..” Jungkook mulai merajuk. Walau bagaimanapun ia merajuk padaku, aku tetap lebih baik dalam masalah aegyo.
Aku terdiam. Aku rasa aku tidak bisa mengabulkan permintaanmu kali ini Kookie-ah. Min Yoon Ji adalah gadis yang telah mengisi ruang hatiku selama ini. Kau tidak boleh mendapatkannya. Aku yang harusnya mendapatkan Min Yoon Ji. Bukan kau. Dengan kau menyatakan hal seperti ini, maka perang antara kau dan aku dimulai sekarang juga. Mianhae.
“Molla. Akan kupikirkan.” Aku tersenyum sinis padanya, tapi ia tak peduli dengan senyumanku ini. Ia sudah riang lebih dulu dan berhigh-five ria bersama Jimin.
“Gomawo..” Ia merangkul bahuku dan juga Jimin dengan senyumnya yang masih saja terlihat polos. Bodoh! Kau bahkan masih belum mengerti yang mana temanmu yang sebenarnya dan yang mana musuh besarmu.
“Kajja. Pulang.” Ajak Jimin dan kami pun berdiri bersama untuk bergegas pulang.

******

Min Yoon Ji POV

Setidaknya aku mendapat sedikit informasi dari Park Myung Eun eonni tadi di Sekolah Hyanggi. Heuh, menyamar itu tidak enak. Semua mata bahkan menatap aneh kearahku. Hah iya. Aku tadi juga melihat suasana yang lucu ketika dikantin. Ada-ada saja siswa Hyanggi itu, meneriaki temannya hingga salah tingkah seperti itu.
Ahh, molla. Setelah aku berbincang dengan Myung Eun eonni aku segera keperpustakaan untuk mencari tambahan buku untuk sekolahku. Karena maklum saja lah, sekolahku Hannyoung tidak selengkap Hyanggi. Beruntung sekali ya, yang bersekolah di Sekolah Hyanggi bisa mendapat informasi lebih lengkap melalui buku.
Untung juga pergi menjadi mata-mata kesana bisa mendapat pembelajaran baru dari sekolah itu. Ini juga karena Yoongi oppa. Kalau tidak karenanya entah bagaimana dia mau mengajarkanku belajar dengan baik, dia sendiri banyak memikirkan yeoja di Hannyoung itu.
“Sedang apa?” tanya Yoongi oppa tiba-tiba sudah berdiri didepan pintu membawakan makan malamku. Karena sedari tadi aku belum turun kebawah karena sibuk mengurus materi baru dan lengkap dari Hyanggi tadi.
“Belajar, oppa.” Sahutku dan menghentikan kegiatan menulisku. Aku berdiri dan mengambil nampan yang berisi makan malam dan segelas air mineral yang dibawa oleh Yoongi oppa dan meletakkannya disisi meja. “Gomawo. Nanti akan kumakan.” Aku kembali duduk dan melanjutkan aktifitasku.
“Bagaimana dengan Myung Eun?” tanyanya. Aku menghela napas. Sudah pasti ia akan menanyakan itu.
“Myung Eun eonni ingin bertemu oppa langsung, bukan perantara aku lagi.” Aku menoleh kearahnya yang sudah tidur terlentang ditempat tidurku.
“Jinjja?” Ia terlihat tersenyum senang.
Aku menghela napas dan mengambil ponselku yang ada didalam laci meja belajarku. Aku mencari nomer ponsel Myung Eun eonni dan memberikannya pada Yoongi oppa.
“Hubungi dia dan jangan menyuruhku lagi kesana. Tapi, ketika aku memang butuh kesana tentang informasi buku kau boleh meminta tolong lagi padaku. Arraseo?!”
“Aishh.. Kau ini.. Ne..” Yoongi oppa berdiri mendekat kearahku dan mengacak rambutku. Aishh,, Jinjja. “Gomawo ne.” Ia pun memberi ponselku kembali setelah mendapatkan nomer ponsel Myung Eun eonni. Ia segera keluar setelah mencium ponselnya itu. Dasar namja aneh!
Sebelum pintu benar-benar tertutup aku kembali menghadap kepelajaran yang ada dihadapanku. Namun, namja aneh itu kembali memanggilku.
“Ah ya, Min Yoon Ji. Disekolah itu, ada satu orang yang menyukaimu.”
TAP!
Pintu kamarku tertutup. Aku terdiam. Benarkah? Ah, Micchyeosseo! Tidak mungkin orang sepertiku disukai oleh siswa sekolah Hyanggi. Itu tidak mungkin, terlebih aku adik dari Yoongi oppa. Anggota rapperman dari Hannyoung, tidak begitu terkenal. Ada-ada saja namja aneh itu.

******

AUTHOR POV

Pagi sekali Jungkook bersiap untuk bersekolah. Ia berjanji dengan dua temannya itu untuk menggunakan sepeda. Dan dengan riang, ia menggunakan sepedanya itu keluar dari rumah. Ia memutuskan untuk berkeliaran sebelum sampai kesekolah, karena rumahnya memang dekat dengan rumahnya.
“You’re beautiful.. Cham gwaenchanhji anhi uli dul.. Maennal ileohge, tto sang sang-eul hae, you be with me... With me..” nyanyian dari suara merdu milik Jungkook keluar begitu saja ketika ia mengayuh sepedanya dengan perlahan. Ia tersenyum dan merasakan detak jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelumnya, ia menutup matanya membayangkan gadis dengan senyum malaikat itu kembali hadir dihadapannya. Dan ia membayangkan hal itu. Benar-benar membuat harinya terasa lebih baik. Yang akhirnya membuatnya membuka matanya kembali.
Namun, karena ia cukup lama melamun dan mengayuh sepeda dengan kecepatan medium. Ia tidak menyangka akan ada seseorang menyeberang didepannya. Membuat lelaki itu segera menghentikan sepedanya dengan rem yang sudah tersedia ditangannya. Karena pergerakan mendadak itu, membuat Jungkook terjatuh dari sepedanya dan tubuhnya menghantam aspal.
“Arghh..” geram Jungkook. Seseorang yang hampir tertabrak oleh Jungkook pun menghampiri Jungkook yang tampaknya terluka dibagian sikutnya.
“Gwaenchanayo? Aishh, Jeongmal Jesonghamnida. Aku tidak melihat ada sepedamu disana tadi.” Suara lembut itu, membuat mata Jungkook yang terpejam menahan sakit terbuka dengan perlahan. Ia terdiam karena melihat dengan jelas wajah orang itu. Gadis dengan senyum malaikat itu!
Gadis itu pun mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Mengambil obat luka dan sebuah plaster. Ia menyuruh Jungkook untuk duduk menepi ditrotoar. Dan Gadis itu pun mengobati luka Jungkook dengan hati-hati agar Jungkook tidak menderita karena menahan sakit. Bukan rasa sakit yang lelaki itu rasakan melainkan hatinya benar-benar terasa terbang keatas awan.
Jungkook tidak melepaskan pandangan dari gadis itu, ia menatapnya tak berkutik hingga selesai pengobatan yang dilakukan gadis itu padanya.
“Sudah selesai.. Ah,, ya.. Sepedamu..” Gadis itu berlari kecil kearah sepeda yang berada diseberang sana dan membawa sepeda itu ketempat Jungkook yang duduk memegangi sikutnya yang tampaknya mulai terasa sakit baginya.
“Ini sepedamu. Sepertinya sedikit lecet karena terkena pohon yang ada disana. Aku akan mencoba menggantinya, dan apa kau baik-baik saja?”
Jungkook segera berdiri dan mengambil sepedanya dari tangan gadis itu. Jungkook tersenyum dan mengangguk mantap bahwa ia baik-baik saja.
“Ya, aku baik-baik saja. Sepedaku tidak apa-apa. Hanya lecet sedikit kau tidak perlu menggantinya.”
“Jinjja? Gomawo. Dan cepat sembuh. Aku harus berangkat sekolah. Annyeong.” Gadis itu menundukkan kepalanya dan berlalu. Sedangkang Jungkook masih memandanginya hingga gadis itu benar-benar menghilang dibalik sebuah persimpangan dijalan itu.
“Angel Smile-ku.” Gumam Jungkook dan ia menaiki sepedanya. Dan ketika ia akan mengayuh sepedanya ia melihat sebuah dompet yang tergeletak diatas aspal dan Jungkook segera turun untuk mengambilnya.
“Aku bisa bertemu denganmu lagi Angel Smile-ku.” Ucap Jungkook tersenyum, ia mencium dompet berwarna biru muda itu dan segera menyimpannya kedalam tasnya. Kemudian melirik jam tangannya yang melingkar ditangannya, sudah hampir jam masuk dan ia segera mengayuh sepedanya untuk pergi kesekolah. Satu yang ia herankan, kenapa gadis itu tidak ia ajak untuk bersamanya saja? Tunggu, bukankah seragam mereka berbeda hari ini?

******

JEON JUNGKOOK POV

Benar-benar menakjubkan. Setelah aku memikirkannya aku segera bertemu dengannya. Walaupun sikutku sakit, setidaknya ia tadi menyentuh tanganku dan ia mengobati lukaku. Aku berjanji tak akan membuka plaster ini hingga aku bertemu dengannya dan menyatakan apa yang kurasakan padanya. Sungguh! Aku serius! Min Yoon Ji, kau bisa mendengarnya bukan?
“Ya, Jeon Jungkook. Kenapa kau tersenyum-senyum seperti itu huh?” Jimin tiba-tiba menghampiriku bersama Taehyung yang dibelakangnya. Ia duduk dibangku yang ada didepanku. Dan Taehyung duduk dimejaku.
“Kalian tahu. Aku bertemu dengannya hari ini.” Aku berbicara dengan berbisik pada mereka dan sukses membuat Jimin nyaris berteriak.
“MWO?!” Aku segera membekap mulut Jimin dan menyuruhnya untuk diam dan bersikap biasa saja.
“Jinjjayo?” Taehyung juga terlihat kaget. Hoahh, mimpi apa ya aku semalam hingga aku bisa seberuntung ini bertemu dengan Angel Smile-ku lagi.
“Ne, ia mengobati lukaku.” Aku memamerkan plaster yang menempel disikutku dan tersenyum lebar pada mereka.
“Woahh, kau ini benar-benar..”
“Wae? Ah ya, aku tak akan melepas ini sebelum aku bertemu dengannya lagi dan menyatakan perasaanku padanya.”
KRING...........
Bel masuk tiba-tiba berbunyi. Jimin dan Taehyung pun segera pergi dengan melambaikan tangan mereka sebelum pergi. Kelasku dan mereka berdua memang berbeda. Guru pun masuk kekelasku, aku bersiap untuk belajar dengan semangat hari ini.

KIM TAEHYUNG POV

Aku masuk kekelasku bersama Jimin. Jungkook mendapatkannya kali ini. Bodoh! Aku mengenalnya lebih dulu! Pernah dekat dengannya lebih dulu. Tapi, Jungkook sekarang menginginkannya.
Flashback
Aku menaiki bus yang akan mengantarku kesekolah. Dan ternyata bus tersebut sudah hampir penuh, beruntungnya aku bisa mendapatkan tempat duduk dan aku duduk. Padahal banyak yang berdiri terutama karyawan kantor.
Tiba-tiba bus berhenti lagi dan menaiki seorang siswi yang berbeda sekolah denganku, tapi sepertinya seumuran denganku. Ah, tidak. Mungkin satu tahun dibawahku.
“Ahh, sudah penuh tempat duduknya.” Gadis itu menghela napas dan memegang pegangan yang ada diatas kepalanya yang memang selalu ada disetiap bus.
Aku merasa tidak enak sebagai seorang namja. Dia seorang yeoja saja berdiri, sedang aku duduk dengan santainya seperti ini.
“Kau boleh duduk disini.” Ucapku dan aku berdiri. Gadis itu tersenyum. Sebuah senyuman malaikat bagiku ketika melihat senyuman itu.
“Gomawo.” Ia seger duduk, dan aku bergantian berdiri dengan memegang pegangan yang dipegangnya tadi.
“Kau dari Hyanggi?” tanyanya. Aku pun mengangguk.
“Ne.” Sahutku. “Eum, kau sendiri?”
“Aku dari Hannyoung.”
“Oh, siapa namamu?” tanyaku, langsung saja. Jujur saja ini yang kutunggu sedari tadi. Bisa berkenalan lebih dekat dengannya.
“Min Yoon Ji.”
“Nan, Kim Taehyung.”
“Ah, ne. Bangapta Taehyung-ssi.” Ia tersenyum padaku, manis sekali.

******

AUTHOR POV

Jungkook menemui dua temannya itu kembali di Kantin dan mereka makan bersama dikantin itu. Dan Seperti biasanya kembali Jungkook membahas gadis Angel Smile nya itu. Membuat Taehyung merasa muak pada Jungkook, ia bahkan tidak mengingat lagi bahwa Jungkook adalah sahabatnya. Benar-benar akan membuatnya kesal.
“Geundae, bagaimana aku memberikan dompet ini padanya?” Jungkook mengeluarkan dompet berwarna biru muda itu dan meletakkannya diatas meja.

******

MIN YOON JI POV

Aish, jinjja. Bagaimana mungkin dompetku bisa hilang? Atau jangan-jangan terjatuh ketika menolong siswa Hyanggi tadI? Haduh, bagaimana mungkin aku kesana lagi tanpa sepengetahuan Yoongi oppa? Dan, aku kesana juga bukan karena mencari bahan dari perpustakaan mereka. Bagaimana ini? Aku harus membayar uang bulananku hari ini juga, kalau tidak kan urusannya jadi panjang. Yah! Aku harus kesana walau aku pasti akan dimarahi oleh Yoongi oppa.
Dengan segera aku keluar dari pekarangan sekolah dan menuju toilet umum untuk mengganti seragamku dengan seragam Hyanggi yang hanya berbeda warna rok dan jasnya saja. Aku pun pergi kesekolah Hyanggi dengan menghubungi Myung Eun eonni sebelum benar-benar sampai diHyanggi karena kadang-kadang sekolah Hyanggi mengadakan razia sekolah dan jika ada yang membawa siswa  dari sekolah lain urusannya juga menjadi tambah panjang lagi.
Ya, walaupun itu banyak terjadi pada yeoja atau namja yang berpacaran beda sekolah. Jadi mereka kadang bergantian untuk pergi kesekolah pasangan mereka. Memang terlihat aneh, tapi itulah kenyataannya.
“Min Yoon Ji!” Panggil Myung Eun eonni yang sudah menunggu didepan gerbang dan segera menarikku untuk masuk. Huh, berhasil. Karena sebelumnya aku akan bolos sekolah untuk datang pagi sekali kesekolah ini. Tindakan bodoh bukan? Tapi, dengan cara ini aku setidaknya bisa belajar sendiri dirumah.
“Eonni, dompetku terjatuh dan hilang tadi dijalan.”
“Lalu, kau kesini untuk menemukan dompetmu?” tanyanya, aku mengangguk. Ia menatap heran. Mungkin ia berfikiran tidak mungkin dompetku ada disini karena terjatuh dijalan seperti yang kukatakan tadi.
“Begini, tadi pagi waktu aku akan berangkat sekolah ada siswa dari Hyanggi nyaris menabrakku dengan sepedanya ketika aku menyebrang. Ternyata ia terjatuh dan aku menolongnya karena sikutnya terluka. Mungkin ketika aku membongkar tasku, dompetku terjatuh dan mungkin ada padanya. Karena setelah aku mencari dijalan tempat aku jatuh tadi, aku tidak menemukannya.”
“Jinjjayo? Berarti itu Jungkook. Dia satu-satunya orang dikelasku  yang mendapat plaster disikutnya pagi ini. Anehnya, ia malah tersenyum bahagia.”
“Jinjjayo? Apa dia bersepeda tadi?” Myung Eun eonni mengangguk dan menarik tanganku. Mungkin menuju ketempat orang itu. Siapa namanya tadi? Jungkook?
Myung Eun membawaku kekantin. Kenapa tempat ini lagi? Hah.. Aku ingat nama itu.. Nama namja yang dipanggil namanya hingga ia jadi salah tingkah kemarin itu bukan? Iya, namanya Jeon Jungkook.
“Eonni, kau temannya?” tanyaku, karena ia bilang tadi ia sekelas dengannya. Berarti ia diatasku satu tahun.
“Jeon Jungkook. Apa kau menemukan dompet pagi ini? Kembalikanlah.” Myung Eun eonni bersedekap begitu saja mengucapkannya didepan tiga lelaki itu. Yang salah satunya adalah orang yang kutolong tadi. Ia menatapku. Jelas sekali tatapannya terarah padaku.
“Min Yoon Ji?” tanya lelaki itu. Hey, bagaimana ia tahu namaku?
Aku membulatkan mata heran. Ia segera berdiri dan memegang dompetku yang tampaknya sedari tadi ia pegang. Lelaki itu mendekat kearahku, dan kini ia berdiri dihadapanku.
“Ini dompetmu. Aku tak sengaja mendapatkannya, karena jatuh.. tadi..” Ia menyodorkan dompet itu padaku, dan aku menatap dompetku dengan segera mengambilnya.
“Gomawo.” Ucapku tersenyum. Apa lagi yang harus kulakukan? Itu bukan? Tapi kenapa ia masih menatapku seperti itu?
“Kajja, Yoon Ji-ya. Aku harus mengantarmu keluar.”
“Ania, Myung Eun-ah..” Lelaki itu menarik Myung Eun menjauh dan terlihat seperti membisikkan sesuatu yang membuat Myung Eun eonni meninggalkanku.
“Eonni...”
“Aku akan mengantarmu keluar dengan aman nanti. Apa kita bisa bicara?”

AUTHOR POV

Jungkook tersenyum ketika mendapat anggukan dari Yoon Ji berarti ia bisa berbincang hari ini dengan gadis Angel Smile-nya itu.
“Woahh.. kau ini Kookie-ah.. Pergi sana..” nada suara Jimin terdengar mengusir tapi ia hanya bergurau dan benar saja Jungkook pergi menarik Yoon Ji menjauh dari kantin itu. Sedangkan orang-orang yang berada dikantin itu berbisik-bisik aneh. Karen Jungkook seorang gitaris band sekolah mereka terlihat sedang jatuh cinta pada gadis itu.
“Mwo? Namamu Kookie? Lucu sekali?” gadis itu tertawa menutup mulutnya ketika keduanya berada diatap sekolah. Hembusan angin dari atas sini sangat terasa bagi mereka.
“Ania, itu hanya panggilanku di Bandku saja.”
“Kau punya band. Wahh, bagus sekali. Kakaku seorang Rapperman. Dan dia juga punya grup.”
“Jinjja? Kapan-kapan bisa berkolaborasi itu dengan mereka.”
“Ne, tentu saja. Oppaku sering mengadakan battle yang hasilnya selalu seri.”
“Woahh. Bagus itu, tidak ada yang menang dan yang kalah. Hahah..”
“Ah ya, Apa teman satu bandmu dua orang tadi? Aku pernah melihat temanmu yang satunya. Dia Taehyung kan? Hah, aku cukup banyak tahu dengannya.”
Jungkook terdiam. Benar-benar membuat dirinya terkejut. Temannya sendiri ternyata lebih tahu sebelumnya darinya, tapi Taehyung tidak pernah memberi tahunya kalau ia pernah kenal dengan Yoon Ji yang baru ia kagumi dua hari ini.
“Eum.. Jungkook-ssi?” tanya Yoon Ji mengibaskan tangannya didepan wajah Jungkook. Lelaki itu tersadar dan tampak salah tingkah, ia mulai terfikir Taehyung. Bagaimana mungkin temannya sendiri tidak memberitahu informasi tentang gadis itu padanya padahal ia tahu dan lebih dulu mengenal gadis itu daripada dirinya.
“Ne.” Sahut Jungkook melemah.
“Waeyo? Apa aku salah memanggilmu dengan namamu karena aku adik kelasmu? Baik, aku panggil dengan seonbae. Atau oppa?” tawar Yoon Ji. Membuat Jungkook tersenyum dan mengangguk. Setidaknya gadis itu kembali membuatnya bersemangat.
“Ne,panggil aku oppa. Arra?”
“Woahh, aku mendapat oppa baru dari Hyanggi. Gomawo ne. Ah ya, titip salam untuk Taehyung ne. Apa dia juga seumuran denganmu? Apa aku juga harus memanggilnya oppa?”
“Ania, kau panggil dia Seonbae saja. Arra?”
“Ne. Oppa.” Yoon Ji kembali tersenyum.
“Aku harus kembali kesekolah, oppa. Dan membayar uang sekolah. Annyeong.”
“Chankkaman! Beri aku nomer ponselmu.” Jungkook memberikan ponselnya dan Yoon Ji pun menyambutna dengan segera mengetikkan nomer ponselnya. Setelah selesai, ia segera pergi.
Jungkook tersenyum lebar dan menyimpan ponselnya kedalam sakunya kembali. Ia menatap langit dan berteriak keras karena senang. Kemudian, ia menatap kebawah sana dan terkejut karena melihat beberapa siswa yang tampaknya dihukum dan ada tiga orang siswa-siswi yang memakai seragam berbeda dengan sekolahnya tengah dinasehati oleh guru Hyanggi.
Ada Razia!!

KIM TAEHYUNG POV

Aku mendengar kabar dari Kim Nam Joon bahwa guru Hyanggi mengadakan razia sekarang. Yaitu, razia sekolah lain yang datang ke Hyanggi. Otomatis saja aku teringat pada Yoon Ji yang bersama Jungkook. Aku segera mencari keberadaan mereka. Bisa-bisa Yoon Ji dimarahi oleh Yoongi seonbae karena ia datang kesini pasti bukan karena disuruh oleh kakaknya itu.
Kunaiki tangga menuju atap dan tepat sekali aku menemukan Yoon Ji yang baru akan turun dari tangga. Tanpa berkata apapun, aku segera menariknya menjauh dari area yang akan di razia oleh Guru. Gudang penyimpanan alat olahraga! Tempat yang tepat untuk menyembunyikannya dari guru-guru itu.
“Taehyung-ah.. Ani, seonbae..” panggilnya ketika aku menutup pintu ruang olahraga dan menguncinya, untungnya aku mempunyai kunci ruangan ini karena aku adalah bagian dari tim basket.
Aku menatapnya, apa? Dia memanggilku seonbae?
“Seonbae? Panggilan apa itu?”
“Jungkook menyuruhku memanggilmu seonbae.” Ucapnya. Aku menghela napas dan memutar bola mata. Aku kesal ia membahas Jungkook disaat pertemuan kami yang entah keberapa. Padahal biasanya, ia tidak pernah membahas manusia yang satu itu dihadapanku.
“Panggil aku Taehyung. Aku tidak suka dipanggil seonbae. Walau sebagaimanapun kau menghormatiku sebagai senior.”
“Ne, Taehyung-ah. Geundae, kenapa kau menarikku kesini? Apa sekolahmu mengadakan razia?” Aku mengangguk. Sesekali mengintip kejendela kecil yang berada disisi kanan pintu.
“Tapi, apa tempat ini benar-benar aman? Kan seluruh tempat akan....”
Aku mendorongnya kedinding dan menutup mulutnya dengan tanganku. Dua orang guru ada diluar sana. Membuat aku harus merapatkan diriku kearahnya agar tidak ketahuan kalau aku ada ditempat ini dan sedang mengintip dari jendela kecil ini.

AUTHOR POV

Yoon Ji terdiam ketika tangan Taehyung menutup mulutnya dan lelaki itu merapatkan tubuhnya pada gadis itu aga tak terlihat dari luar sana. Kalau saja mereka melangkah untuk menunduk ataupun menjauh dari posisi itu, mereka akan benar-benar ketahuan.
“Akh! Ya, kau berat!” bantah Yoon Ji, ia melepas tangan Taehyung yang ada dimulutnya dan mendorong Taehyung menjauh.
“Kau!” Taehyung mulai emosi, ia mendekatkan wajahnya pada wajah Yoon Ji yang membuat gadis itu menoleh dan menutup matanya.
Tiba-tiba knop pintu ruangan itu naik turun ada yang mencoba membukanya. Taehyung menatap Yoon Ji dan gadis itu kembali menatapnya dengan cemas.
“Aku tidak ingin ketahuan. Oppaku tidak tahu hari ini aku kesini.” Yoon Ji menatap Taehyung dengan tatapan memohon.
Bunyi pintu yang dibuka dengan kunci terdengar kali ini. Taehyung semakin mendekatkan dirinya pada Yoon Ji, agar ketika pintu terbuka guru-guru itu tidak mengenali gadis yang bersamanya itu berasal dari sekolah lain. Ia mencoba melindungi Yoon Ji. Hanya melindunginya dari guru itu dan dari kakaknya yang terkenal cukup pemarah dan cukup kasar padanya.
“Jeball..” Lirih Yoon Ji yang menutup matanya benar-benar takut kali ini dan Taehyung masih memeluknya ikut memejamkan mata, semoga ia bisa melindungi Yoon Ji.
Pintu terbuka dengan perlahan dan seseorang masuk. Bukan seorang guru ataupun guru lainnya yang killer disana. Melainkan seseorang yang benar-benar terkejut karena melihat situasi yang ada dihadapannya.
“Oppa!” Panggil Yoon Ji yang tersadar lebih dulu. Ia menjauh dari Taehyung mencoba menghampiri orang itu.
Lelaki itu Jeon Jungkook yang sudah berdiri mematung didepan pintu itu menatap mereka berdua kecewa terlebih pada Taehyung. Tangan Jungkook mengepal keras. Ia mendekati Taehyung dan melayangkan tinjunya pada wajah Taehyung beberapa kali hingga darah segar banyak keluar dari mulutnya.
“Pembohong! Pengkhinat! Kau egois! Untuk selanjutnya, kau kehilanganku! Aku sudah mencoba baik dan apa adanya padamu, dan kau.. Bajingan!” Jungkook menjauhi Taehyung dan kini mendekati Yoon Ji.
“Sekarang terserah kau saja. Kau ingin memilihnya atau aku. Aku tidak peduli lagi. Ia sudah mengkhianatiku sebagai seorang teman.” Jungkook berjalan menjauh dengan napas terengah-engah. Tanpa ia sadari airmatanya mengalir. Ia kehilangan orang yang ia anggap teman selama ini. Sebuah pengkhianatan ia rasakan begitu saja setelah mengenal gadis itu. Ia tak peduli walaupun gadis itu memilki senyuman seperti malaikatpun. Hidupnya serasa mati setelah Taehyung dan gadis Angel Smile-nya seolah mengkhianatinya.
******
Sudah tiga hari setelah pengkhianatan yang dirasakan Jungkook itu terjadi. Ia tidak sekolah ataupun menjawab panggilan dari siapapun. Jimin yang mendatangi rumahnya tak ia bukakan, ia masih muak untuk bertemu dengan Taehyung.
Hingga pada hari ketiga dimalam harinya pun Seok Jin leader bandnya mengirim pesan padanya bahwa lelaki itu sudah berada didepan rumahnya.
Jungkook pun menghela napas sebelum benar-benar membukakan pintu tersebut untuk lelaki yang sudah dianggapnya hyung itu.
“Gwaenchana?” tanya Seok Jin terlebih dahulu ketika masuk. Jungkook hanya mengangguk lesu dan mempersilahkan Seok Jin untuk duduk diruang tamu.
Seok Jin memberikan sekantong makanan dan minuman khusus untuk Jungkook dan lelaki itu menerimanya dengan semangat yang kurang seolah terkuras habis karena masalah ini.
“Aku sudah menemui Tae....”
“Jangan menyebut namanya lagi.”
“Baik, aku sudah bertemu dengan pengkhianat bagimu itu dan dia sudah menjelaskannya padaku. Bahwa, ia memang menyukai Yoon Ji dan sudah sering bertemu dengan Yoon Ji sebelumnya.”
“Sudahlah hyung. Aku bosan membahas mereka.”
“Jika tidak aku ceritakan dan selesaikan masalah ini, kau tak akan kembali kesekolah kan? Dan kau membuat Angel Smile-mu menunggu.”
Jungkook hanya terdiam dan seolah memberi lampu hijau bagi Seok Jin untuk menjelaskan semuanya padanya. Seok Jin pun menjelaskannya panjang kali lebar.

******

Esoknya pun, Jungkook akhirnya memutuskan untuk sekolah. Seok Jin menawarkan dirinya untuk mengantar Jungkook sekaligus untuk penelitiannya kesekolahnya itu. Seok Jin adalah alumni dari sekolah itu. Dan juga memastikan bahwa Jungkook baik-baik saja ketika bertemu dengan Taehyung nanti.
Setiba dikelasnya, Jungkook hanya duduk dan menyangkutkan tasnya disisi kanan meja seperti biasanya. Ia membaca sebuah buku pelajaran yang tak biasanya ia buka pada pagi hari ini.
“Jungkook-ah..” Panggil seseorang. Dan dia adalah Park Jimin.
“Ah, Ne.” Sahut Jungkook dbegitu saja dan ia masih saja melanjutkan kegiatan membaca bukunya.
“Kajja kekantin.” Ajak lelaki beralis tebal itu. Jungkook terdiam, ia teringat kebersamaannya bersama dua temannya itu dipagi hari dikantin dan tempat yang sama membuat mereka jadi terpisah.
Jungkook mengangguk dan menutup buku bacaannya. Ia segera berdiri dan mendahului Jimin menuju kantin. Jimin pun mengangkat bahunya dan kemudian menyusul Jungkook. Sedangkan Taehyung sudah menunggu dikantin sedari tadi.
Ketika berada dikantin tepatnya ditempat biasanya mereka duduk bersama, Taehyung sudah duduk disana dengan pesanan beberapa makanan ringan. Jungkook menghela napasnya dan mengangguk ketika memikirkan apa yang dikatakan Seok Jin semalam padanya. Ia duduk dan berhadapan dengan Taehyung yang segera memberikan sebuah lemontea padanya, disusul dengan Jimin yang duduk disamping Jungkook.
“Wahh, kau hanya memberi Jungkook?” Jimin memulai pembicaraan ketika Jungkook menerima lemontea tersebut. Taehyung hanya tersenyum dan memberikan lemontea juga pada Jimin.
“Mianhae.” Ucap Taehyung setelah beberapa detik mereka diam.
Jongkook mendongak dan menatap Taehyung. Karena sejak ia duduk ia menunduk dan memainkan pipet lemontea miliknya.
“Ah, Gwaenchana Taehyung-ah..” Jungkook tersenyum dengan menampakkan gigi-giginya yang rapi.
“Jinjja? Kau memaafkanku?”
“Memang kau salah apa huh?”
“Aku sudah membuatmu salah paham tentang.....”
“Sudah, tidak apa. Aku sudah mendengar penjelasan dari Seok Jin hyung. Aku sudah menganggapnya sebagai angin lewat saja.” Sahut Jungkook segera dan meminum lemontea nya.
“Hmmm.. Kalau begitu, bisakah kau melakukan sesuatu pada bunga ini?” Taehyung mengeluarkan setangkai bunga mawar dari tas sekolahnya yang belum ia letakkan dikelasnya.
“Mwoya... Untuk apa bunga ini?”
“Maka dari itu, kau ikuti aku sekarang. Bisa kan?” tawar Taehyung ia mengedipkan sebelah matanya pada Jimin yang sibuk mengurus ponsel sedari tadi tanpa disadari Jungkook.
“Eodiga?”
“Eum, kau masih menyukai Angel Smile mu itu?” Taehyung tersenyum kecil. Jungkook hanya menyengir dan mengangguk sekali.
“Kajja. Darawa..” ajak Taehyung dan segera berdiri menyandang tasnya.
Jungkook pun mengikuti Taehyung sedangkan Jimin berlawanan arah dengan keduanya. Jimin berlari keluar gedung sekolah tepatnya kebelakang gedung itu dan menemukan Myung Eun disana. Tak hanya gadis yang satu kelas dengan Jungkook itu, melainkan dua orang lainnya yaitu Seok Jin dan Yoon Ji. Seok Jin sengaja membawa Yoon Ji untuk melancarkan rencana Taehyun untuk Jungkook.
“Myung Eun-ah. Kau yakin sekarang hari yang aman membawa siswi kelas lain tanpa adanya razia kan?”
Myung Eun hanya mengangguk.
“Kalaupun ada razia, aku akan bertanggung jawab sebagai senior dari sekolah ini. Arraseo?” Sahut Seok Jin, yang membuat Jimin mengangguk.
“Seonbae.. Sebenarnya ada apa? Kenapa kau mengajakku kesekolah Hyanggi?” Yoon Ji menahan lengan Seok Jin yang ingin melangkah mengikuti Jimin.
“Kau ikuti saja. Arraseo?” Seok Jin beralih menarik tangan gadis itu, akan menjadi masalah kalau gadis itu kabur tiba-tiba.
“Aku kekelas dulu ne. Paii...” ucap Myung Eun yang memilih memisahkan diri, dan Jimin menyahut dengan senyuman.
            
                                                                                    ******

JEON JUNGKOOK POV

Aku disuruh oleh Taehyung untuk duduk menunggu disebuah ruang kosong yang jarang dipakai disekolahku. Heran saja dengan drummer yang satu ini. Kenapa ia mengajakku ketempat kosong ini tanpa memberi alasan. Atau jangan-jangan manusia yang satu ini gay??
“Ya, Kim Taehyung! Kau gay huh? Kenapa kau membawaku ketempat ini? Kau mau apa?”
Taehyung membulatkan matanya dan mendekat kearahku. Hah! Jinjja!! Dia benar-benar gay????
“Ania! Kau menyebutku gay? Micchyesseo!” Taehyung memukul kepalaku cukup keras. Yak! Aish, lalu apa?
“Lalu apa? Sedari tadi kau hanya menyuruhku diam dan duduk ditempat kosong ini dengan memegang bunga mawar yang kau berikan.”
“Itu uangmu, dan aku membelikannya untukmu agar kau memberikannya pada orang yang tepat. Apa kau masih belum mengerti juga?”
“Ya, berarti aku benar. Kau itu gay, menyuruhku untuk memberikannya padamu dengan cara yang romantis kan? Kau kan tahu aku adalah Jeon Jungkook lelaki yang paling romantis diantara kau dan Jimin.”
“Dengar baik-baik Jeon Jungkook. Aku tidak menyuruhmu untuk memberikannya padaku. Tapi pada yeoja yang masuk keruangan ini nanti. Arraseo. Dan dengar sekali lagi, pada yeoja!” Taehyung menepuk pundakku kemudian mengeluarkan ponselnya mengotak-atik ponselnya yang aku tidak tahu apa.
Sejujurnya aku masih belum mengerti kenapa Taehyung menyuruhku duduk manis disini memegangi bunga mawar ini. Dan tingkah Taehyung juga aneh. Tunggu! Dia bilang pada yeoja? Apa dia membawa seorang yeoja kesini? Untuk apa? Bunga? Apa aku memberinya pada yeoja itu? Siapa? Apa....?
“Ya, apa yeoja itu Min.. Yoon... Ji?” Aku bertanya yang membuat Taehyung yang awalnya fokus dengan ponselnya, menoleh padaku. Tiba-tiba pintu terbuka dan masuklah Jimin dari sana. Oke, dia bukan yeoja!
“Min Yoon Ji sudah hampir sampai. Apa kau belum mengerti juga?” Tanya Jimin terengah-engah ketika sampai dihadapanku dan sudah menutup pintu kembali.
“Jadi... Kalian... Kalian menyuruhku memegang bungai ini untuk menyatakan perasaanku pada Yoon Ji?” Bodoh! Bagaimana aku baru menyadarinya???
“Ya!” sahut Jimin dan Taehyung bersamaan.
Aku sontak berdiri dan meloncat riang. Yeah!!! Dua manusia ini adalah sahabat baikku! Walau awalnya aku tidak terima atas pengkhianatan Taehyung. Tapi, dengan ini ia begitu mengerti padaku.

Tok. Tok. Tok.

Pintu itu terdengar diketuk dan aku terkejut mendengarnya. Detak jantungku berdetak lebih cepat dari sebelumnya ketika mendengar pintu itu diketuk yang akhirnya terbuka. Itu Seok Jin hyung! Kenapa dia?
“Bersiaplah!” ucap Taehyung. Yang membuatku segera berbalik membelakangi mereka. Aku menghela napasku, menyiapkan mentalku sebaik mungkin didepan gadis yang kucintai ini. Yah, yang kucintai pada pandangan pertama. Gadis yang memiliki senyum malaikat yang membuatku jatuh cinta padanya.
Tap!
Pintu terdengar tertutup.
“Ada apa ini?” tanya suara lembut itu. Aku tersenyum.

BLING!!!

Lampu yang menerangi kelas ini sedari tadi mati secara tiba-tiba aku berbalik dan mataku yang memang sepertinya terarah padanya menemukan Yoon Ji dihadapanku sekarang.
[Jungkook] Doegopa neoui oppa
Neoreul hyanghan naui maeumeul wae molla
[Jin] Nareul moreun cheokhaedo chagaun cheokhaedo
[Jimin] Neol mireonaejin motagesseo
[Jin] Doegopa neoui oppa
Neoui namjaga doel geoya dugobwa
[Jimin] Naui maeumi nege datorok
[Jimin/Jungkook] Jigeum dallyeogal geoya

                AUTHOR POV

Jungkook bernyanyi didepan Yoon Ji dengan memberikan setangkai bunga mawar yang sedari tadi dalam genggaman tangannya. Yang membuat Yoon Ji menutup mulutnya tidak percaya dan akhirnya menerima bunga itu. Setelah selesai Jungkook menyanyi dengan suara merdunya, ia segera memeluk Yoon Ji yang berarti ia yeoja itu telah menerimanya beserta bunga mawar itu.
“Gomawoyo....” ucap Jungkook tepat terdengar ditelinga Yoon Ji.
“Chukha!!!” Taehyung, Jimin dan Seok Jin yang berada disana pun bertepuk tangan dan tersenyum.
Jungkook melepas pelukannya pada Yoon Ji dan tersenyum pada teman-temannya itu. Karena rencana konyol sahabatnya itu, ia memiliki Angel Smile nya yang awalnya tidak akan mungkin menjadi miliknya. Ia merasa bahagia atas apa yang telah dilakukan teman-temannya.
-END-


Thanks for read... ^^