Tittle: Angel Smile
Genre: Schoolife, Friendship, romance
Cast:
Jeon Jungkook
Kim Taehyung
Min Yoon Ji
Annyeong Haseo ^^
Jungkook menarik kursi tempat
duduknya yang sudah satu semester ini ia huni. Dengan wajah yang semangat
seperti biasanya ia menyangkutkan tasnya pada sisi kanan meja. Dan tak menunggu
pun, dua temannya menghampirinya, Taehyung dan Jimin.
“Sudah datang. Kajja.. Kekantin.”
Ajak Jungkook merangkul bahu kedua temannya itu.
“Bukankah kami yang seharusnya
menanyakan itu? Kau ini aneh.” Jimin menggeleng dan terus melanjutkan
langkahnya bersama dengan Jungkook dan Taehyung.
Setibanya dikantin mereka memesan
makanan ringan dan minuman dingin. Dan seperti biasanya mereka duduk dibangku
yang berada disudut kantin untuk menceritakan apapun yang mereka lihat dari sudut
sana.
“Apa kalian melihat Seok Jin
hyung? Bagaimanapun dia leader digenk kita. Dan malam ini kan kita berjanji
akan manggung lagi di Cafe.” Tanya Jimin sambil memakan kue beras kering yang
ada dihadapannya.
“Molla, aku belum menghubunginya.
Dan kata Jungkook dia sedang ada urusan dengan... Ya.. Yoo Dae Na noona..”
sahut Taehyung.
“Ne. Dia bilang, dia dengan Dae
Na noona akan mengadakan penelitian bersama dikampusnya dan harus keluar kota
untuk mencari hasil penelitian itu.” Jelas Jungkook. Ia menyeruput lemontea
yang dipesannya.
“Apa mereka hanya berdua? Wahh,
Seok Jin hyung benar-benar orang yang beruntung bisa bersama dengan orang yang
disukainya kemanapun.” Gumam Jimin.
“Ne....” Jungkook terdengar
memalas. Ia menatap lesu keorang-orang yang lewat disekitar mereka. Namun,
mendadak pandangan menjadi tertuju pada seseorang yang membuatnya benar-benar
tak berkutik. Memandang seseorang yang tersenyum dimeja yang berada disudut
sana berjauhan dari tempat ia duduk sekarang.
“Kookie-ah...” panggil Taehyung,
tapi tidak ada sahutan dari Jungkook yang masih minum dan menatap orang itu.
Taehyung pun berbisik pada Jimin.
Dan Jimin pun mengangguk mengerti.
“YA! JEON JUNGKOOK!!!” Teriak dua
orang itu. Yang membuat Jungkook menoleh juga membuat kebisingan dikantin hingga
semua penghuni kantin menoleh kearah mereka bertiga.
“Ya! Mwoya! Kenapa kalian
meneriaki namaku??!” Jungkook memelankan suara serta menutup wajahnya karena
malu yang entah kenapa.
“Kau ini. Aku memanggilmu tidak
kau acuhkan.” Taehyung memukul pelan kepala Jungkook. Bukannya membalas
Jungkook kembali menoleh kearah pandangannya tadi. Tidak ada orang itu lagi.
Gadis itu menghilang. Kemana dia?
“YA! Kalian harus bertanggung
jawab telah membuatku menoleh kearah kalian!!” Dengan kesal Jungkook segera
berdiri meninggalkan dua temannya itu dan mendekati tempat seorang gadis yang
membuatnya tak teralih tadi.
JEON JUNGKOOK POV
Aku sedikit berlari kearah bangku
kantin yang berada disudut sana menanyakan orang yang duduk disana tadi. Gadis-gadis
yang duduk disana pun menatap heran kearahku, yang salah satu diantara mereka
adalah teman sekelasku. Tapi.. Aish, ayolah aku tidak ingin berurusan dengan
Park Myung Eun lagi sekarang. Aku ingin bertemu gadis itu! Senyum malaikat!!!
“Jeon Jungkook?!” Tanya Myung
Eun. Aku menghela napas.
“Apa kau melihat gadis yang baru
saja duduk disini?” Aku menunjuk tempat duduk kosong paling sudut dan
berhadapan tepat dengan Myung Eun.
“Min Yoon Ji?”
“Min Yoon Ji?” Nama yang bagus.
Aku memutar bola mataku dan kembali menatap Myung Eun. “Ya, kemana dia?”
“Dia keperpustakaan
Jungkook-ssi.” Sahut teman Myung Eun yang duduk disampingnya.
“Gomawo.” Ucapku dan segera
berlari keluar kantin menuju perpustakaan. Entah kenapa denganku. Aku
bisa-bisanya berlari untuk dapat berhadapan dengan gadis itu! Angel Smile!!
Aku mencari sosok gadi berambut
ikal sebahu berwarna coklat madu dengan pemilik senyum dan mata yang indah
bagiku tadi. Pandangan pertama yang membuat aku mengaguminya dengan alasan
senyum yang seperti malaikat.
Sudah kujelajahi hampir seluruh
rak buku perpustakaan tapi belum juga kutemukan gadis itu. Aku bahkan terlihat
orang yang kemasukan arwah untuk mencari gadis itu karena sedari tadi
orang-orang melihat kearahku yang bingung sendiri. Ya, ini karena gelarku
sebagai gitaris band yang didirikan oleh Seok Jin hyung dan sudah terkenal
disekolah ini.
SWING!!!
Aku menemukan gadis itu! Min Yoon
Ji.. Ia sedang duduk diruang baca perpustakaan dan sibuk sendiri dengan
tumpukan buku yang ada dihadapannya. Ia menulis sesuatu dibuku tulis yang
mungkin itu adalah bukunya.
Dengan senyum yang sudah kutata
setampan mungkin, aku melangkahkan kakiku dengan bahagia kearah tempat itu
dengan perlahan. Namun.
Drrrttt...
Ponselku berbunyi yang membuatku
harus teralihkan lagi. Aku spontan mengangkat ponselku yang berada disaku
celana seragam sekolahku. Dan yang memanggil adalah Taehyung. Aih, apa salahnya
ia menyusulku saja. Mengganggu saja!
“WAE??” sahutku dengan nada suara
yang cukup tinggi karena kesal.
“Eodiga?”
“Perpustakaan. Wae?”
“Ania. Kau mendadak menghilang
saja. Cepatlah kembali.”
“Ne.”
Aku segera menutup sambungan
telepon dengan Taehyung dan menyimpan ponselku kembali. Dengan segera pun aku
kembali menoleh kearah gadis itu lagi. YA!!! KIM TAEHYUNG! Kau harus
bertanggung jawab untuk ini! Aku kehilangan gadis itu lagi untuk kedua
kalinya!!!
AUTHOR POV
Jungkook tidak menemukan gadis
itu disana lagi. Ia menghela napasnya dan dengan terpaksa harus berbalik untuk
kembali kekelasnya. Hatinya tersuguh bermacam rasa sekarang. Kesal, bahagia,
kecewa. Kesal karena teman-temannya, bahagia menemukan orang yang membuatnya
mengaguminya dan kecewa ia tidak bisa bertemu gadis itu lagi. Semoga saja tidak
susah untuk mencarinya disekolah yang luas itu.
“Ya, waeyo? Kau begitu lesu.”
Tanya Taehyung santai saat Jungkook baru memasuki kelas.
Jungkook mengepalkan tangan
kanannya dan menarik kerah baju Taehyung dengan tangan kirinyi serta
melayangkan sebuah pukulan diwajah Taehyung. Membuat semua orang yang ada
dikelas terkejut, tidak menyangka anggota satu band itu berkelahi.
“Ya! Jeon Jungkook! Apa yang kau
lakukan huh?!” Taehyung bertambah kesal karena setelah memukulnya Jungkook
kembali ketempat duduknya dan bersikap dingin.
“Geumanhae Taehyung-ah..” Jimin
menahan Taehyung yang ingin memukul Jungkook dan membawa lelaki itu menjauh
dari kelas.
******
Sepulang sekolah Jungkook masih
mendiami dua temannya itu, ditambah Taehyung yang tidak ingin menyapa Jungkook
duluan karena lelaki itu tiba-tiba saja memukulnya tanpa alasan dan telah
membuat malu dirinya dihadapan orang-orang yang mengenalnya di Band nya.
Sebelum benar-benar keluar dari
gedung sekolah. Jungkook menyuruh dua temannya itu untuk bertemu dilapangan
sekolah melalui via sms. Jimin mengiyakan sedangkan Taehyung masih saja kesal
dengan Jungkook.
Dan akhirnya pun ketiganya bertemu
dilapangan sekolah.
“Mianhae Taehyung-ah..”
“Mianhae?” tanya Taehyung dengan
nada meremehkan. Ia mengusap sudut bibirnya yang masih terasa sakit bahkan kini
sudah diberi plaster karena mengeluarkan sedikit darah akibat serangan mendadak
dari Jungkook.
“Kau boleh membalaskannya padaku
sepuas hatimu, dan setelah kau puas aku mohon agar kau dan Jimin
mendengarkanku.” Jungkook mengucapkannya dengan wajah yang tertunduk, ia tak
berani menatap Taehyung ataupun Jimin entah apa yang terjadi pada dirinya
sekarang. Dan benar saja, Taehyung melayangkan sebuah pukulan kewajah Jungkook
membuat Jungkook jatuh tersungkur ketanah.
“Sekarang berceritalah. Kau
benar-benar terlihat seperti mayat hidup. Begitu lemah! Begitu payah!” Taehyung
berkata sambil membantu Jungkook berdiri begitu juga Jimin menuntun Jungkook
berjalan dengan menyelipkan tangan Jungkook kebelakang lehernya.
“Ya, Aku lemah! Aku payah karena
orang itu! Karena gadis itu!”
“Mwoya?! Kau menyukai seorang
gadis? Karena gadis itu kau seperti ini? Menyerang temanmu sendiri tanpa alasan
dan melemah dan payah tak berdaya seperti ini?” Taehyung masih kesal ia menjauh
dari Jungkook membiarkan Jimin menuntun Jungkook yang merangkulnya.
“Kau membuatku tak bisa bertemu
dengannya hari ini.” Sahut Jungkook.
“Lantas, apa karena dia kita
harus bertengkar seperti ini? Kau tidak ingat Kookie? Bagaimana kita bersama
selama ini. Dan karena seseorang kita menjadi egois. Kau tahu, membangun
kekompakan dan kebersamaan bukanlah hal yang mudah!” Jimin kali ini berbicara.
Ia melepas Jungkook dan membiarkan lelaki itu duduk ditanah. Jimin dan Taehyung
pun ikut duduk ditanah.
“Ingat Jungkook. Kau tidak boleh
seperti ini. Jika gadis itu masih disekitar sekolah ini, kau tidak perlu
susah-susah untuk mendapatkannya ataupun membuat grup kita hancur.” Ucap
Taehyung.
“Lalu bagaimana? Aku
benar-benar... Argh, karena gadis itu aku tiba-tiba berubah seperti ini. Aku
memukulmu, aku tidak mengingat bagaimana kita bersama. Hatiku merasakan sesuatu
yang berbeda ketika menatap matanya dan melihat senyum malaikatnya.” Jungkook
mengacak rambutnya kesal.
“Tak bisakah kau bercerita pada
kami siapa dia?” tanya Jimin, Jungkook memeluk lututnya.
“Dia gadis yang memiliki mata
yang indah dan senyum yang membuatku kagum. Dia... Min Yoon Ji.”
Taehyung membulatkan matanya
terkejut. Ia menoleh kearah Jungkook untuk memastikan itu benar.
“Siapa?”
“Min Yoon Ji.” Jelas Jungkook.
KIM TAEHYUNG POV
“Min Yoon Ji.” Jelasnya. Aku
benar-benar terkejut. Bagaimana mungkin ia menyukai gadis itu? Dia adalah adik Min
Yoon Gi dari sekolah Hanyoung. Bagaimana mungkin Min Yoon Ji juga ada disekolah
ini tadi? Pasti ini sebuah penyamaran yang disuruh oleh kakaknya itu untuk
mendapatkan Park Myung Eun. Dan.. Min Yoon Ji adalah....
“Ya, Taehyung-ah. Apa kau
mengenalnya?” pertanyaan Jungkook sukses membuat lamunanku buyar begitu saja.
“Ani.. Ania.. Wae?”
“Apa kalian bisa membantuku untuk
dekat dengannya? Dan kau bilang jika dia satu sekolah dengan kita, kau bisa
membantuku Taehyung-ah..” Jungkook mulai merajuk. Walau bagaimanapun ia merajuk
padaku, aku tetap lebih baik dalam masalah aegyo.
Aku terdiam. Aku rasa aku tidak
bisa mengabulkan permintaanmu kali ini Kookie-ah. Min Yoon Ji adalah gadis yang
telah mengisi ruang hatiku selama ini. Kau tidak boleh mendapatkannya. Aku yang
harusnya mendapatkan Min Yoon Ji. Bukan kau. Dengan kau menyatakan hal seperti
ini, maka perang antara kau dan aku dimulai sekarang juga. Mianhae.
“Molla. Akan kupikirkan.” Aku
tersenyum sinis padanya, tapi ia tak peduli dengan senyumanku ini. Ia sudah
riang lebih dulu dan berhigh-five ria bersama Jimin.
“Gomawo..” Ia merangkul bahuku
dan juga Jimin dengan senyumnya yang masih saja terlihat polos. Bodoh! Kau
bahkan masih belum mengerti yang mana temanmu yang sebenarnya dan yang mana
musuh besarmu.
“Kajja. Pulang.” Ajak Jimin dan
kami pun berdiri bersama untuk bergegas pulang.
******
Min Yoon Ji POV
Setidaknya aku mendapat sedikit
informasi dari Park Myung Eun eonni tadi di Sekolah Hyanggi. Heuh, menyamar itu
tidak enak. Semua mata bahkan menatap aneh kearahku. Hah iya. Aku tadi juga
melihat suasana yang lucu ketika dikantin. Ada-ada saja siswa Hyanggi itu,
meneriaki temannya hingga salah tingkah seperti itu.
Ahh, molla. Setelah aku
berbincang dengan Myung Eun eonni aku segera keperpustakaan untuk mencari
tambahan buku untuk sekolahku. Karena maklum saja lah, sekolahku Hannyoung
tidak selengkap Hyanggi. Beruntung sekali ya, yang bersekolah di Sekolah
Hyanggi bisa mendapat informasi lebih lengkap melalui buku.
Untung juga pergi menjadi
mata-mata kesana bisa mendapat pembelajaran baru dari sekolah itu. Ini juga
karena Yoongi oppa. Kalau tidak karenanya entah bagaimana dia mau mengajarkanku
belajar dengan baik, dia sendiri banyak memikirkan yeoja di Hannyoung itu.
“Sedang apa?” tanya Yoongi oppa
tiba-tiba sudah berdiri didepan pintu membawakan makan malamku. Karena sedari
tadi aku belum turun kebawah karena sibuk mengurus materi baru dan lengkap dari
Hyanggi tadi.
“Belajar, oppa.” Sahutku dan
menghentikan kegiatan menulisku. Aku berdiri dan mengambil nampan yang berisi
makan malam dan segelas air mineral yang dibawa oleh Yoongi oppa dan
meletakkannya disisi meja. “Gomawo. Nanti akan kumakan.” Aku kembali duduk dan
melanjutkan aktifitasku.
“Bagaimana dengan Myung Eun?”
tanyanya. Aku menghela napas. Sudah pasti ia akan menanyakan itu.
“Myung Eun eonni ingin bertemu
oppa langsung, bukan perantara aku lagi.” Aku menoleh kearahnya yang sudah
tidur terlentang ditempat tidurku.
“Jinjja?” Ia terlihat tersenyum
senang.
Aku menghela napas dan mengambil
ponselku yang ada didalam laci meja belajarku. Aku mencari nomer ponsel Myung
Eun eonni dan memberikannya pada Yoongi oppa.
“Hubungi dia dan jangan
menyuruhku lagi kesana. Tapi, ketika aku memang butuh kesana tentang informasi
buku kau boleh meminta tolong lagi padaku. Arraseo?!”
“Aishh.. Kau ini.. Ne..” Yoongi
oppa berdiri mendekat kearahku dan mengacak rambutku. Aishh,, Jinjja. “Gomawo
ne.” Ia pun memberi ponselku kembali setelah mendapatkan nomer ponsel Myung Eun
eonni. Ia segera keluar setelah mencium ponselnya itu. Dasar namja aneh!
Sebelum pintu benar-benar
tertutup aku kembali menghadap kepelajaran yang ada dihadapanku. Namun, namja
aneh itu kembali memanggilku.
“Ah ya, Min Yoon Ji. Disekolah
itu, ada satu orang yang menyukaimu.”
TAP!
Pintu kamarku tertutup. Aku
terdiam. Benarkah? Ah, Micchyeosseo! Tidak mungkin orang sepertiku disukai oleh
siswa sekolah Hyanggi. Itu tidak mungkin, terlebih aku adik dari Yoongi oppa.
Anggota rapperman dari Hannyoung, tidak begitu terkenal. Ada-ada saja namja
aneh itu.
******
AUTHOR POV
Pagi sekali Jungkook bersiap
untuk bersekolah. Ia berjanji dengan dua temannya itu untuk menggunakan sepeda.
Dan dengan riang, ia menggunakan sepedanya itu keluar dari rumah. Ia memutuskan
untuk berkeliaran sebelum sampai kesekolah, karena rumahnya memang dekat dengan
rumahnya.
“You’re beautiful.. Cham
gwaenchanhji anhi uli dul.. Maennal ileohge, tto sang sang-eul hae, you be with
me... With me..” nyanyian dari suara merdu milik Jungkook keluar begitu saja
ketika ia mengayuh sepedanya dengan perlahan. Ia tersenyum dan merasakan detak
jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelumnya, ia menutup matanya
membayangkan gadis dengan senyum malaikat itu kembali hadir dihadapannya. Dan
ia membayangkan hal itu. Benar-benar membuat harinya terasa lebih baik. Yang
akhirnya membuatnya membuka matanya kembali.
Namun, karena ia cukup lama
melamun dan mengayuh sepeda dengan kecepatan medium. Ia tidak menyangka akan
ada seseorang menyeberang didepannya. Membuat lelaki itu segera menghentikan
sepedanya dengan rem yang sudah tersedia ditangannya. Karena pergerakan
mendadak itu, membuat Jungkook terjatuh dari sepedanya dan tubuhnya menghantam
aspal.
“Arghh..” geram Jungkook.
Seseorang yang hampir tertabrak oleh Jungkook pun menghampiri Jungkook yang
tampaknya terluka dibagian sikutnya.
“Gwaenchanayo? Aishh, Jeongmal
Jesonghamnida. Aku tidak melihat ada sepedamu disana tadi.” Suara lembut itu,
membuat mata Jungkook yang terpejam menahan sakit terbuka dengan perlahan. Ia
terdiam karena melihat dengan jelas wajah orang itu. Gadis dengan senyum
malaikat itu!
Gadis itu pun mengeluarkan
sesuatu dari tasnya. Mengambil obat luka dan sebuah plaster. Ia menyuruh
Jungkook untuk duduk menepi ditrotoar. Dan Gadis itu pun mengobati luka
Jungkook dengan hati-hati agar Jungkook tidak menderita karena menahan sakit.
Bukan rasa sakit yang lelaki itu rasakan melainkan hatinya benar-benar terasa
terbang keatas awan.
Jungkook tidak melepaskan
pandangan dari gadis itu, ia menatapnya tak berkutik hingga selesai pengobatan
yang dilakukan gadis itu padanya.
“Sudah selesai.. Ah,, ya..
Sepedamu..” Gadis itu berlari kecil kearah sepeda yang berada diseberang sana
dan membawa sepeda itu ketempat Jungkook yang duduk memegangi sikutnya yang
tampaknya mulai terasa sakit baginya.
“Ini sepedamu. Sepertinya sedikit
lecet karena terkena pohon yang ada disana. Aku akan mencoba menggantinya, dan
apa kau baik-baik saja?”
Jungkook segera berdiri dan
mengambil sepedanya dari tangan gadis itu. Jungkook tersenyum dan mengangguk
mantap bahwa ia baik-baik saja.
“Ya, aku baik-baik saja. Sepedaku
tidak apa-apa. Hanya lecet sedikit kau tidak perlu menggantinya.”
“Jinjja? Gomawo. Dan cepat
sembuh. Aku harus berangkat sekolah. Annyeong.” Gadis itu menundukkan kepalanya
dan berlalu. Sedangkang Jungkook masih memandanginya hingga gadis itu
benar-benar menghilang dibalik sebuah persimpangan dijalan itu.
“Angel Smile-ku.” Gumam Jungkook
dan ia menaiki sepedanya. Dan ketika ia akan mengayuh sepedanya ia melihat
sebuah dompet yang tergeletak diatas aspal dan Jungkook segera turun untuk
mengambilnya.
“Aku bisa bertemu denganmu lagi
Angel Smile-ku.” Ucap Jungkook tersenyum, ia mencium dompet berwarna biru muda
itu dan segera menyimpannya kedalam tasnya. Kemudian melirik jam tangannya yang
melingkar ditangannya, sudah hampir jam masuk dan ia segera mengayuh sepedanya
untuk pergi kesekolah. Satu yang ia herankan, kenapa gadis itu tidak ia ajak
untuk bersamanya saja? Tunggu, bukankah seragam mereka berbeda hari ini?
******
JEON JUNGKOOK POV
Benar-benar menakjubkan. Setelah
aku memikirkannya aku segera bertemu dengannya. Walaupun sikutku sakit,
setidaknya ia tadi menyentuh tanganku dan ia mengobati lukaku. Aku berjanji tak
akan membuka plaster ini hingga aku bertemu dengannya dan menyatakan apa yang
kurasakan padanya. Sungguh! Aku serius! Min Yoon Ji, kau bisa mendengarnya
bukan?
“Ya, Jeon Jungkook. Kenapa kau
tersenyum-senyum seperti itu huh?” Jimin tiba-tiba menghampiriku bersama
Taehyung yang dibelakangnya. Ia duduk dibangku yang ada didepanku. Dan Taehyung
duduk dimejaku.
“Kalian tahu. Aku bertemu
dengannya hari ini.” Aku berbicara dengan berbisik pada mereka dan sukses
membuat Jimin nyaris berteriak.
“MWO?!” Aku segera membekap mulut
Jimin dan menyuruhnya untuk diam dan bersikap biasa saja.
“Jinjjayo?” Taehyung juga
terlihat kaget. Hoahh, mimpi apa ya aku semalam hingga aku bisa seberuntung ini
bertemu dengan Angel Smile-ku lagi.
“Ne, ia mengobati lukaku.” Aku
memamerkan plaster yang menempel disikutku dan tersenyum lebar pada mereka.
“Woahh, kau ini benar-benar..”
“Wae? Ah ya, aku tak akan melepas
ini sebelum aku bertemu dengannya lagi dan menyatakan perasaanku padanya.”
KRING...........
Bel masuk tiba-tiba berbunyi.
Jimin dan Taehyung pun segera pergi dengan melambaikan tangan mereka sebelum
pergi. Kelasku dan mereka berdua memang berbeda. Guru pun masuk kekelasku, aku
bersiap untuk belajar dengan semangat hari ini.
KIM TAEHYUNG POV
Aku masuk kekelasku bersama
Jimin. Jungkook mendapatkannya kali ini. Bodoh! Aku mengenalnya lebih dulu!
Pernah dekat dengannya lebih dulu. Tapi, Jungkook sekarang menginginkannya.
Flashback
Aku menaiki bus yang akan mengantarku kesekolah. Dan ternyata bus
tersebut sudah hampir penuh, beruntungnya aku bisa mendapatkan tempat duduk dan
aku duduk. Padahal banyak yang berdiri terutama karyawan kantor.
Tiba-tiba bus berhenti lagi dan menaiki seorang siswi yang berbeda
sekolah denganku, tapi sepertinya seumuran denganku. Ah, tidak. Mungkin satu
tahun dibawahku.
“Ahh, sudah penuh tempat duduknya.” Gadis itu menghela napas dan
memegang pegangan yang ada diatas kepalanya yang memang selalu ada disetiap
bus.
Aku merasa tidak enak sebagai seorang namja. Dia seorang yeoja saja
berdiri, sedang aku duduk dengan santainya seperti ini.
“Kau boleh duduk disini.” Ucapku dan aku berdiri. Gadis itu tersenyum.
Sebuah senyuman malaikat bagiku ketika melihat senyuman itu.
“Gomawo.” Ia seger duduk, dan aku bergantian berdiri dengan memegang
pegangan yang dipegangnya tadi.
“Kau dari Hyanggi?” tanyanya. Aku pun mengangguk.
“Ne.” Sahutku. “Eum, kau sendiri?”
“Aku dari Hannyoung.”
“Oh, siapa namamu?” tanyaku, langsung saja. Jujur saja ini yang
kutunggu sedari tadi. Bisa berkenalan lebih dekat dengannya.
“Min Yoon Ji.”
“Nan, Kim Taehyung.”
“Ah, ne. Bangapta Taehyung-ssi.” Ia tersenyum padaku, manis sekali.
******
AUTHOR POV
Jungkook menemui dua temannya itu
kembali di Kantin dan mereka makan bersama dikantin itu. Dan Seperti biasanya
kembali Jungkook membahas gadis Angel Smile nya itu. Membuat Taehyung merasa
muak pada Jungkook, ia bahkan tidak mengingat lagi bahwa Jungkook adalah
sahabatnya. Benar-benar akan membuatnya kesal.
“Geundae, bagaimana aku
memberikan dompet ini padanya?” Jungkook mengeluarkan dompet berwarna biru muda
itu dan meletakkannya diatas meja.
******
MIN YOON JI POV
Aish, jinjja. Bagaimana mungkin
dompetku bisa hilang? Atau jangan-jangan terjatuh ketika menolong siswa Hyanggi
tadI? Haduh, bagaimana mungkin aku kesana lagi tanpa sepengetahuan Yoongi oppa?
Dan, aku kesana juga bukan karena mencari bahan dari perpustakaan mereka.
Bagaimana ini? Aku harus membayar uang bulananku hari ini juga, kalau tidak kan
urusannya jadi panjang. Yah! Aku harus kesana walau aku pasti akan dimarahi
oleh Yoongi oppa.
Dengan segera aku keluar dari
pekarangan sekolah dan menuju toilet umum untuk mengganti seragamku dengan
seragam Hyanggi yang hanya berbeda warna rok dan jasnya saja. Aku pun pergi
kesekolah Hyanggi dengan menghubungi Myung Eun eonni sebelum benar-benar sampai
diHyanggi karena kadang-kadang sekolah Hyanggi mengadakan razia sekolah dan
jika ada yang membawa siswa dari sekolah
lain urusannya juga menjadi tambah panjang lagi.
Ya, walaupun itu banyak terjadi
pada yeoja atau namja yang berpacaran beda sekolah. Jadi mereka kadang
bergantian untuk pergi kesekolah pasangan mereka. Memang terlihat aneh, tapi
itulah kenyataannya.
“Min Yoon Ji!” Panggil Myung Eun
eonni yang sudah menunggu didepan gerbang dan segera menarikku untuk masuk.
Huh, berhasil. Karena sebelumnya aku akan bolos sekolah untuk datang pagi
sekali kesekolah ini. Tindakan bodoh bukan? Tapi, dengan cara ini aku
setidaknya bisa belajar sendiri dirumah.
“Eonni, dompetku terjatuh dan
hilang tadi dijalan.”
“Lalu, kau kesini untuk menemukan
dompetmu?” tanyanya, aku mengangguk. Ia menatap heran. Mungkin ia berfikiran
tidak mungkin dompetku ada disini karena terjatuh dijalan seperti yang
kukatakan tadi.
“Begini, tadi pagi waktu aku akan
berangkat sekolah ada siswa dari Hyanggi nyaris menabrakku dengan sepedanya
ketika aku menyebrang. Ternyata ia terjatuh dan aku menolongnya karena sikutnya
terluka. Mungkin ketika aku membongkar tasku, dompetku terjatuh dan mungkin ada
padanya. Karena setelah aku mencari dijalan tempat aku jatuh tadi, aku tidak
menemukannya.”
“Jinjjayo? Berarti itu Jungkook.
Dia satu-satunya orang dikelasku yang
mendapat plaster disikutnya pagi ini. Anehnya, ia malah tersenyum bahagia.”
“Jinjjayo? Apa dia bersepeda
tadi?” Myung Eun eonni mengangguk dan menarik tanganku. Mungkin menuju ketempat
orang itu. Siapa namanya tadi? Jungkook?
Myung Eun membawaku kekantin.
Kenapa tempat ini lagi? Hah.. Aku ingat nama itu.. Nama namja yang dipanggil
namanya hingga ia jadi salah tingkah kemarin itu bukan? Iya, namanya Jeon
Jungkook.
“Eonni, kau temannya?” tanyaku,
karena ia bilang tadi ia sekelas dengannya. Berarti ia diatasku satu tahun.
“Jeon Jungkook. Apa kau menemukan
dompet pagi ini? Kembalikanlah.” Myung Eun eonni bersedekap begitu saja
mengucapkannya didepan tiga lelaki itu. Yang salah satunya adalah orang yang
kutolong tadi. Ia menatapku. Jelas sekali tatapannya terarah padaku.
“Min Yoon Ji?” tanya lelaki itu.
Hey, bagaimana ia tahu namaku?
Aku membulatkan mata heran. Ia
segera berdiri dan memegang dompetku yang tampaknya sedari tadi ia pegang.
Lelaki itu mendekat kearahku, dan kini ia berdiri dihadapanku.
“Ini dompetmu. Aku tak sengaja
mendapatkannya, karena jatuh.. tadi..” Ia menyodorkan dompet itu padaku, dan
aku menatap dompetku dengan segera mengambilnya.
“Gomawo.” Ucapku tersenyum. Apa
lagi yang harus kulakukan? Itu bukan? Tapi kenapa ia masih menatapku seperti
itu?
“Kajja, Yoon Ji-ya. Aku harus
mengantarmu keluar.”
“Ania, Myung Eun-ah..” Lelaki itu
menarik Myung Eun menjauh dan terlihat seperti membisikkan sesuatu yang membuat
Myung Eun eonni meninggalkanku.
“Eonni...”
“Aku akan mengantarmu keluar
dengan aman nanti. Apa kita bisa bicara?”
AUTHOR POV
Jungkook tersenyum ketika
mendapat anggukan dari Yoon Ji berarti ia bisa berbincang hari ini dengan gadis
Angel Smile-nya itu.
“Woahh.. kau ini Kookie-ah..
Pergi sana..” nada suara Jimin terdengar mengusir tapi ia hanya bergurau dan
benar saja Jungkook pergi menarik Yoon Ji menjauh dari kantin itu. Sedangkan
orang-orang yang berada dikantin itu berbisik-bisik aneh. Karen Jungkook
seorang gitaris band sekolah mereka terlihat sedang jatuh cinta pada gadis itu.
“Mwo? Namamu Kookie? Lucu
sekali?” gadis itu tertawa menutup mulutnya ketika keduanya berada diatap
sekolah. Hembusan angin dari atas sini sangat terasa bagi mereka.
“Ania, itu hanya panggilanku di
Bandku saja.”
“Kau punya band. Wahh, bagus
sekali. Kakaku seorang Rapperman. Dan dia juga punya grup.”
“Jinjja? Kapan-kapan bisa
berkolaborasi itu dengan mereka.”
“Ne, tentu saja. Oppaku sering
mengadakan battle yang hasilnya selalu seri.”
“Woahh. Bagus itu, tidak ada yang
menang dan yang kalah. Hahah..”
“Ah ya, Apa teman satu bandmu dua
orang tadi? Aku pernah melihat temanmu yang satunya. Dia Taehyung kan? Hah, aku
cukup banyak tahu dengannya.”
Jungkook terdiam. Benar-benar
membuat dirinya terkejut. Temannya sendiri ternyata lebih tahu sebelumnya
darinya, tapi Taehyung tidak pernah memberi tahunya kalau ia pernah kenal
dengan Yoon Ji yang baru ia kagumi dua hari ini.
“Eum.. Jungkook-ssi?” tanya Yoon
Ji mengibaskan tangannya didepan wajah Jungkook. Lelaki itu tersadar dan tampak
salah tingkah, ia mulai terfikir Taehyung. Bagaimana mungkin temannya sendiri
tidak memberitahu informasi tentang gadis itu padanya padahal ia tahu dan lebih
dulu mengenal gadis itu daripada dirinya.
“Ne.” Sahut Jungkook melemah.
“Waeyo? Apa aku salah memanggilmu
dengan namamu karena aku adik kelasmu? Baik, aku panggil dengan seonbae. Atau
oppa?” tawar Yoon Ji. Membuat Jungkook tersenyum dan mengangguk. Setidaknya
gadis itu kembali membuatnya bersemangat.
“Ne,panggil aku oppa. Arra?”
“Woahh, aku mendapat oppa baru
dari Hyanggi. Gomawo ne. Ah ya, titip salam untuk Taehyung ne. Apa dia juga
seumuran denganmu? Apa aku juga harus memanggilnya oppa?”
“Ania, kau panggil dia Seonbae
saja. Arra?”
“Ne. Oppa.” Yoon Ji kembali
tersenyum.
“Aku harus kembali kesekolah,
oppa. Dan membayar uang sekolah. Annyeong.”
“Chankkaman! Beri aku nomer
ponselmu.” Jungkook memberikan ponselnya dan Yoon Ji pun menyambutna dengan
segera mengetikkan nomer ponselnya. Setelah selesai, ia segera pergi.
Jungkook tersenyum lebar dan
menyimpan ponselnya kedalam sakunya kembali. Ia menatap langit dan berteriak
keras karena senang. Kemudian, ia menatap kebawah sana dan terkejut karena
melihat beberapa siswa yang tampaknya dihukum dan ada tiga orang siswa-siswi
yang memakai seragam berbeda dengan sekolahnya tengah dinasehati oleh guru
Hyanggi.
Ada Razia!!
KIM TAEHYUNG POV
Aku mendengar kabar dari Kim Nam
Joon bahwa guru Hyanggi mengadakan razia sekarang. Yaitu, razia sekolah lain
yang datang ke Hyanggi. Otomatis saja aku teringat pada Yoon Ji yang bersama
Jungkook. Aku segera mencari keberadaan mereka. Bisa-bisa Yoon Ji dimarahi oleh
Yoongi seonbae karena ia datang kesini pasti bukan karena disuruh oleh kakaknya
itu.
Kunaiki tangga menuju atap dan
tepat sekali aku menemukan Yoon Ji yang baru akan turun dari tangga. Tanpa
berkata apapun, aku segera menariknya menjauh dari area yang akan di razia oleh
Guru. Gudang penyimpanan alat olahraga! Tempat yang tepat untuk
menyembunyikannya dari guru-guru itu.
“Taehyung-ah.. Ani, seonbae..”
panggilnya ketika aku menutup pintu ruang olahraga dan menguncinya, untungnya
aku mempunyai kunci ruangan ini karena aku adalah bagian dari tim basket.
Aku menatapnya, apa? Dia
memanggilku seonbae?
“Seonbae? Panggilan apa itu?”
“Jungkook menyuruhku memanggilmu
seonbae.” Ucapnya. Aku menghela napas dan memutar bola mata. Aku kesal ia
membahas Jungkook disaat pertemuan kami yang entah keberapa. Padahal biasanya,
ia tidak pernah membahas manusia yang satu itu dihadapanku.
“Panggil aku Taehyung. Aku tidak
suka dipanggil seonbae. Walau sebagaimanapun kau menghormatiku sebagai senior.”
“Ne, Taehyung-ah. Geundae, kenapa
kau menarikku kesini? Apa sekolahmu mengadakan razia?” Aku mengangguk. Sesekali
mengintip kejendela kecil yang berada disisi kanan pintu.
“Tapi, apa tempat ini benar-benar
aman? Kan seluruh tempat akan....”
Aku mendorongnya kedinding dan
menutup mulutnya dengan tanganku. Dua orang guru ada diluar sana. Membuat aku
harus merapatkan diriku kearahnya agar tidak ketahuan kalau aku ada ditempat
ini dan sedang mengintip dari jendela kecil ini.
AUTHOR POV
Yoon Ji terdiam ketika tangan
Taehyung menutup mulutnya dan lelaki itu merapatkan tubuhnya pada gadis itu aga
tak terlihat dari luar sana. Kalau saja mereka melangkah untuk menunduk ataupun
menjauh dari posisi itu, mereka akan benar-benar ketahuan.
“Akh! Ya, kau berat!” bantah Yoon
Ji, ia melepas tangan Taehyung yang ada dimulutnya dan mendorong Taehyung
menjauh.
“Kau!” Taehyung mulai emosi, ia
mendekatkan wajahnya pada wajah Yoon Ji yang membuat gadis itu menoleh dan
menutup matanya.
Tiba-tiba knop pintu ruangan itu
naik turun ada yang mencoba membukanya. Taehyung menatap Yoon Ji dan gadis itu
kembali menatapnya dengan cemas.
“Aku tidak ingin ketahuan. Oppaku
tidak tahu hari ini aku kesini.” Yoon Ji menatap Taehyung dengan tatapan
memohon.
Bunyi pintu yang dibuka dengan
kunci terdengar kali ini. Taehyung semakin mendekatkan dirinya pada Yoon Ji,
agar ketika pintu terbuka guru-guru itu tidak mengenali gadis yang bersamanya
itu berasal dari sekolah lain. Ia mencoba melindungi Yoon Ji. Hanya
melindunginya dari guru itu dan dari kakaknya yang terkenal cukup pemarah dan
cukup kasar padanya.
“Jeball..” Lirih Yoon Ji yang
menutup matanya benar-benar takut kali ini dan Taehyung masih memeluknya ikut
memejamkan mata, semoga ia bisa melindungi Yoon Ji.
Pintu terbuka dengan perlahan dan
seseorang masuk. Bukan seorang guru ataupun guru lainnya yang killer disana.
Melainkan seseorang yang benar-benar terkejut karena melihat situasi yang ada
dihadapannya.
“Oppa!” Panggil Yoon Ji yang
tersadar lebih dulu. Ia menjauh dari Taehyung mencoba menghampiri orang itu.
Lelaki itu Jeon Jungkook yang
sudah berdiri mematung didepan pintu itu menatap mereka berdua kecewa terlebih
pada Taehyung. Tangan Jungkook mengepal keras. Ia mendekati Taehyung dan
melayangkan tinjunya pada wajah Taehyung beberapa kali hingga darah segar
banyak keluar dari mulutnya.
“Pembohong! Pengkhinat! Kau
egois! Untuk selanjutnya, kau kehilanganku! Aku sudah mencoba baik dan apa
adanya padamu, dan kau.. Bajingan!” Jungkook menjauhi Taehyung dan kini
mendekati Yoon Ji.
“Sekarang terserah kau saja. Kau
ingin memilihnya atau aku. Aku tidak peduli lagi. Ia sudah mengkhianatiku
sebagai seorang teman.” Jungkook berjalan menjauh dengan napas terengah-engah.
Tanpa ia sadari airmatanya mengalir. Ia kehilangan orang yang ia anggap teman
selama ini. Sebuah pengkhianatan ia rasakan begitu saja setelah mengenal gadis
itu. Ia tak peduli walaupun gadis itu memilki senyuman seperti malaikatpun.
Hidupnya serasa mati setelah Taehyung dan gadis Angel Smile-nya seolah
mengkhianatinya.
******
Sudah tiga hari setelah
pengkhianatan yang dirasakan Jungkook itu terjadi. Ia tidak sekolah ataupun
menjawab panggilan dari siapapun. Jimin yang mendatangi rumahnya tak ia
bukakan, ia masih muak untuk bertemu dengan Taehyung.
Hingga pada hari ketiga dimalam
harinya pun Seok Jin leader bandnya mengirim pesan padanya bahwa lelaki itu
sudah berada didepan rumahnya.
Jungkook pun menghela napas
sebelum benar-benar membukakan pintu tersebut untuk lelaki yang sudah
dianggapnya hyung itu.
“Gwaenchana?” tanya Seok Jin
terlebih dahulu ketika masuk. Jungkook hanya mengangguk lesu dan mempersilahkan
Seok Jin untuk duduk diruang tamu.
Seok Jin memberikan sekantong
makanan dan minuman khusus untuk Jungkook dan lelaki itu menerimanya dengan
semangat yang kurang seolah terkuras habis karena masalah ini.
“Aku sudah menemui Tae....”
“Jangan menyebut namanya lagi.”
“Baik, aku sudah bertemu dengan
pengkhianat bagimu itu dan dia sudah menjelaskannya padaku. Bahwa, ia memang
menyukai Yoon Ji dan sudah sering bertemu dengan Yoon Ji sebelumnya.”
“Sudahlah hyung. Aku bosan
membahas mereka.”
“Jika tidak aku ceritakan dan
selesaikan masalah ini, kau tak akan kembali kesekolah kan? Dan kau membuat
Angel Smile-mu menunggu.”
Jungkook hanya terdiam dan seolah
memberi lampu hijau bagi Seok Jin untuk menjelaskan semuanya padanya. Seok Jin
pun menjelaskannya panjang kali lebar.
******
Esoknya pun, Jungkook akhirnya
memutuskan untuk sekolah. Seok Jin menawarkan dirinya untuk mengantar Jungkook
sekaligus untuk penelitiannya kesekolahnya itu. Seok Jin adalah alumni dari
sekolah itu. Dan juga memastikan bahwa Jungkook baik-baik saja ketika bertemu
dengan Taehyung nanti.
Setiba dikelasnya, Jungkook hanya
duduk dan menyangkutkan tasnya disisi kanan meja seperti biasanya. Ia membaca
sebuah buku pelajaran yang tak biasanya ia buka pada pagi hari ini.
“Jungkook-ah..” Panggil seseorang.
Dan dia adalah Park Jimin.
“Ah, Ne.” Sahut Jungkook dbegitu
saja dan ia masih saja melanjutkan kegiatan membaca bukunya.
“Kajja kekantin.” Ajak lelaki
beralis tebal itu. Jungkook terdiam, ia teringat kebersamaannya bersama dua
temannya itu dipagi hari dikantin dan tempat yang sama membuat mereka jadi
terpisah.
Jungkook mengangguk dan menutup
buku bacaannya. Ia segera berdiri dan mendahului Jimin menuju kantin. Jimin pun
mengangkat bahunya dan kemudian menyusul Jungkook. Sedangkan Taehyung sudah
menunggu dikantin sedari tadi.
Ketika berada dikantin tepatnya
ditempat biasanya mereka duduk bersama, Taehyung sudah duduk disana dengan
pesanan beberapa makanan ringan. Jungkook menghela napasnya dan mengangguk
ketika memikirkan apa yang dikatakan Seok Jin semalam padanya. Ia duduk dan
berhadapan dengan Taehyung yang segera memberikan sebuah lemontea padanya,
disusul dengan Jimin yang duduk disamping Jungkook.
“Wahh, kau hanya memberi
Jungkook?” Jimin memulai pembicaraan ketika Jungkook menerima lemontea
tersebut. Taehyung hanya tersenyum dan memberikan lemontea juga pada Jimin.
“Mianhae.” Ucap Taehyung setelah
beberapa detik mereka diam.
Jongkook mendongak dan menatap
Taehyung. Karena sejak ia duduk ia menunduk dan memainkan pipet lemontea
miliknya.
“Ah, Gwaenchana Taehyung-ah..”
Jungkook tersenyum dengan menampakkan gigi-giginya yang rapi.
“Jinjja? Kau memaafkanku?”
“Memang kau salah apa huh?”
“Aku sudah membuatmu salah paham
tentang.....”
“Sudah, tidak apa. Aku sudah
mendengar penjelasan dari Seok Jin hyung. Aku sudah menganggapnya sebagai angin
lewat saja.” Sahut Jungkook segera dan meminum lemontea nya.
“Hmmm.. Kalau begitu, bisakah kau
melakukan sesuatu pada bunga ini?” Taehyung mengeluarkan setangkai bunga mawar
dari tas sekolahnya yang belum ia letakkan dikelasnya.
“Mwoya... Untuk apa bunga ini?”
“Maka dari itu, kau ikuti aku
sekarang. Bisa kan?” tawar Taehyung ia mengedipkan sebelah matanya pada Jimin
yang sibuk mengurus ponsel sedari tadi tanpa disadari Jungkook.
“Eodiga?”
“Eum, kau masih menyukai Angel
Smile mu itu?” Taehyung tersenyum kecil. Jungkook hanya menyengir dan
mengangguk sekali.
“Kajja. Darawa..” ajak Taehyung
dan segera berdiri menyandang tasnya.
Jungkook pun mengikuti Taehyung
sedangkan Jimin berlawanan arah dengan keduanya. Jimin berlari keluar gedung
sekolah tepatnya kebelakang gedung itu dan menemukan Myung Eun disana. Tak
hanya gadis yang satu kelas dengan Jungkook itu, melainkan dua orang lainnya
yaitu Seok Jin dan Yoon Ji. Seok Jin sengaja membawa Yoon Ji untuk melancarkan
rencana Taehyun untuk Jungkook.
“Myung Eun-ah. Kau yakin sekarang
hari yang aman membawa siswi kelas lain tanpa adanya razia kan?”
Myung Eun hanya mengangguk.
“Kalaupun ada razia, aku akan
bertanggung jawab sebagai senior dari sekolah ini. Arraseo?” Sahut Seok Jin,
yang membuat Jimin mengangguk.
“Seonbae.. Sebenarnya ada apa?
Kenapa kau mengajakku kesekolah Hyanggi?” Yoon Ji menahan lengan Seok Jin yang
ingin melangkah mengikuti Jimin.
“Kau ikuti saja. Arraseo?” Seok
Jin beralih menarik tangan gadis itu, akan menjadi masalah kalau gadis itu
kabur tiba-tiba.
“Aku kekelas dulu ne. Paii...”
ucap Myung Eun yang memilih memisahkan diri, dan Jimin menyahut dengan
senyuman.
******
JEON JUNGKOOK POV
Aku disuruh oleh Taehyung untuk
duduk menunggu disebuah ruang kosong yang jarang dipakai disekolahku. Heran
saja dengan drummer yang satu ini. Kenapa ia mengajakku ketempat kosong ini
tanpa memberi alasan. Atau jangan-jangan manusia yang satu ini gay??
“Ya, Kim Taehyung! Kau gay huh?
Kenapa kau membawaku ketempat ini? Kau mau apa?”
Taehyung membulatkan matanya dan
mendekat kearahku. Hah! Jinjja!! Dia benar-benar gay????
“Ania! Kau menyebutku gay?
Micchyesseo!” Taehyung memukul kepalaku cukup keras. Yak! Aish, lalu apa?
“Lalu apa? Sedari tadi kau hanya
menyuruhku diam dan duduk ditempat kosong ini dengan memegang bunga mawar yang
kau berikan.”
“Itu uangmu, dan aku
membelikannya untukmu agar kau memberikannya pada orang yang tepat. Apa kau
masih belum mengerti juga?”
“Ya, berarti aku benar. Kau itu
gay, menyuruhku untuk memberikannya padamu dengan cara yang romantis kan? Kau
kan tahu aku adalah Jeon Jungkook lelaki yang paling romantis diantara kau dan
Jimin.”
“Dengar baik-baik Jeon Jungkook.
Aku tidak menyuruhmu untuk memberikannya padaku. Tapi pada yeoja yang masuk
keruangan ini nanti. Arraseo. Dan dengar sekali lagi, pada yeoja!” Taehyung
menepuk pundakku kemudian mengeluarkan ponselnya mengotak-atik ponselnya yang
aku tidak tahu apa.
Sejujurnya aku masih belum
mengerti kenapa Taehyung menyuruhku duduk manis disini memegangi bunga mawar
ini. Dan tingkah Taehyung juga aneh. Tunggu! Dia bilang pada yeoja? Apa dia
membawa seorang yeoja kesini? Untuk apa? Bunga? Apa aku memberinya pada yeoja
itu? Siapa? Apa....?
“Ya, apa yeoja itu Min.. Yoon...
Ji?” Aku bertanya yang membuat Taehyung yang awalnya fokus dengan ponselnya,
menoleh padaku. Tiba-tiba pintu terbuka dan masuklah Jimin dari sana. Oke, dia
bukan yeoja!
“Min Yoon Ji sudah hampir sampai.
Apa kau belum mengerti juga?” Tanya Jimin terengah-engah ketika sampai
dihadapanku dan sudah menutup pintu kembali.
“Jadi... Kalian... Kalian
menyuruhku memegang bungai ini untuk menyatakan perasaanku pada Yoon Ji?”
Bodoh! Bagaimana aku baru menyadarinya???
“Ya!” sahut Jimin dan Taehyung
bersamaan.
Aku sontak berdiri dan meloncat
riang. Yeah!!! Dua manusia ini adalah sahabat baikku! Walau awalnya aku tidak
terima atas pengkhianatan Taehyung. Tapi, dengan ini ia begitu mengerti padaku.
Tok. Tok. Tok.
Pintu itu terdengar diketuk dan
aku terkejut mendengarnya. Detak jantungku berdetak lebih cepat dari sebelumnya
ketika mendengar pintu itu diketuk yang akhirnya terbuka. Itu Seok Jin hyung!
Kenapa dia?
“Bersiaplah!” ucap Taehyung. Yang
membuatku segera berbalik membelakangi mereka. Aku menghela napasku, menyiapkan
mentalku sebaik mungkin didepan gadis yang kucintai ini. Yah, yang kucintai
pada pandangan pertama. Gadis yang memiliki senyum malaikat yang membuatku
jatuh cinta padanya.
Tap!
Pintu terdengar tertutup.
“Ada apa ini?” tanya suara lembut
itu. Aku tersenyum.
BLING!!!
Lampu yang menerangi kelas ini
sedari tadi mati secara tiba-tiba aku berbalik dan mataku yang memang
sepertinya terarah padanya menemukan Yoon Ji dihadapanku sekarang.
[Jungkook] Doegopa neoui oppa
Neoreul hyanghan naui maeumeul wae molla
[Jin] Nareul moreun cheokhaedo chagaun cheokhaedo
[Jimin] Neol mireonaejin motagesseo
[Jin] Doegopa neoui oppa
Neoui namjaga doel geoya dugobwa
[Jimin] Naui maeumi nege datorok
[Jimin/Jungkook] Jigeum dallyeogal geoya
Neoreul hyanghan naui maeumeul wae molla
[Jin] Nareul moreun cheokhaedo chagaun cheokhaedo
[Jimin] Neol mireonaejin motagesseo
[Jin] Doegopa neoui oppa
Neoui namjaga doel geoya dugobwa
[Jimin] Naui maeumi nege datorok
[Jimin/Jungkook] Jigeum dallyeogal geoya
AUTHOR POV
Jungkook bernyanyi didepan Yoon Ji dengan
memberikan setangkai bunga mawar yang sedari tadi dalam genggaman tangannya.
Yang membuat Yoon Ji menutup mulutnya tidak percaya dan akhirnya menerima bunga
itu. Setelah selesai Jungkook menyanyi dengan suara merdunya, ia segera memeluk
Yoon Ji yang berarti ia yeoja itu telah menerimanya beserta bunga mawar itu.
“Gomawoyo....” ucap Jungkook tepat terdengar
ditelinga Yoon Ji.
“Chukha!!!” Taehyung, Jimin dan Seok Jin yang
berada disana pun bertepuk tangan dan tersenyum.
Jungkook melepas pelukannya pada Yoon Ji dan
tersenyum pada teman-temannya itu. Karena rencana konyol sahabatnya itu, ia
memiliki Angel Smile nya yang awalnya tidak akan mungkin menjadi miliknya. Ia
merasa bahagia atas apa yang telah dilakukan teman-temannya.
-END-
Thanks for read... ^^